Suaranesia – Puasa menurut bahasa adalah menahan, dan menurut Syara adalah menahan diri dari segala yang membatalkan dari terbit fajar (Subuh) sampai terbenam matahari dengan niat yang ditentukan.
Allah SWT mewajibkan berpuasa pada tahun ke dua dari pada hijrah dibulan Syaban, dan Rasulullah saw berpuasa sambilan kali Ramadhan, Seluruhnya kurang dari tiga puluh hari, kecuali hanya satu beliau menyempurnakan sampai tiga puluh hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Puasa ada mempunyai beberapa hukum diantaranya :
Wajib
Seperti puasa ramadhan, puasa Qadaan, puasa kaparat, puasa kaparat jihar, puasa kafarat membunuh, puasa pada haji dan umrah, puasa ketika minta hujan apabila disuruh Pemerintah, puasa nazar.
Sunat
Seperti puasa arafah dan puasa tasu’a (sembilan muharram), puasa asyura (Sepuluh Muharramı dan puasa syawal dan bulan bulan Al-hurum dan sepuluh awel dan pada bulan zulhijah, dengan Sebab berulang ulang seminggu (Satu minggu sekali) puasa Senin kamis. Paling afdal puasa sunat adalah puasa sehari dan barbuka sehari yaitu puasa Mabi Daud As.
Makruh
Seperti puasa pada hari Jumat, Sabtu dan Ahad dengan catatan menyendirikannya tanpa menyertakan dengan hari yang lain (Jum’at itu Hari Rayanya orang Muslim, hari Sabtu itu Hari Rayanya orang Yahudi dan hari Ahad itu Hari Rayanya orang Hasrani dan makruh juga puasa Dahri
Haram
Seperti seorang istri berpuasa tanpa seizin suaminya (Haram tetapi sah puasanyal dan puasa hari Raya idul fitri, idul adha dan hari tasrik (tanggal 11/12/13 Dzulhijjan). (Haram dan tidak sah puasa)