Suaranesia – Presiden Indonesia saat ini dikenal dengan rezim nepotismenya, pasalnya dengan dalil “Indonesia Maju,” ia justru membawa seluruh keluarganya untuk terjun ke dunia politik hingga menggunakan jabatannya untuk menjadikan anak-anaknya mendapat kekuasan tertinggi di NKRI.
Hal itu juga dipertegas oleh Petrus Selestinus selaku Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dan Perekat Nusantara yang menyebut Indonesia kini sudah dalam nepotisme Jokowi.
“Posisi Presiden Jokowi sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden menurut ketentuan pasal 7A dan 7B UUD 1945. Pada titik ini, dinasti politik dan nepotisme jelas merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana penjara bagi setiap penyelenggara negara, yang melakukan perbuatan yang menguntungkan kepentingan keluarga dan kroninya di atas kepentingan masyarakat,” bunyi pernyataan Petrus dilansir dari laman Media Indonesia, Selasa (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apa yang ada pada pernyataan Petrus itu benar adanya pasalnya seharusnya sebagai individu dan pemegang jabatan, Jokowi harus tunduk pada asas fiksi hukum yang menyatakan bahwa “semua orang dianggap tahu tentang eksistensi hukum/undang-undang beserta sanksinya, tapi dia berbelot.”
Mengingat kembali meski Jokowi punya kinerja lebih baik dari SBY seperti dirangkum dari Survei Nasional yang dilansir dari laman suaranesia.com.
Survei itu menyatakan bahwa sebanyak 28,9% responden menjawab BLT sebagai program Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin yang paling dirasakan manfaatnya.
Ada 9,9% responden menjawab Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebanyak 7,8% responden menjawab pembangunan jalan tol/jalan trans, sebanyak 7,5% responden menjawab Kartu Pra Kerja.
Meski begitu, tetap saja kentalnya Darah Nepotisme membuat eks jubir presiden memprediksi Jokowi akan dipenjara.
“Presiden Joko Widodo enggak perlu khawatir setelah tidak jadi Presiden, jika yakin selama bertugas tidak langgar sumpah Jabatan, terbukti tidak langgar konstitusi, per UU-an aman nyaman. Jika ada gugatan ternyata pidana criminal dan terbukti ya paling Penjara, nyaman juga toh. Angket perlu,” ucapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Selasa (19/3).
Memang selama Jokowi menjabat jadi presiden semua cara bisa dilakukan hal jahat pun dihalalkan. Lihat kedepan apa yang terjadi?