Kutacane, SuaraNesia.com – Menurut Kabag Mapolres Aceh Tenggara belum lama ini sesuai hp nya kepada pak Sadikin SH anggota PWI Kutacane, akan datang Senin 24 Oktober 2022 ke diaman Sadikin SH salah satu pegiat aktivis PWI Agara tersebut.
Menurut cerita pak Sadikin SH bahwa anak pertama sakit di tahun 2008 saat mulai masuk ASN,serta anaknya masuk di salah satu ponpes Medan Al-kausar, dan sebelum nya sudah menjadi jurnalis di salah satu media sore Harian sore Garuda dan setelah itu juga ada di media Andalas media lainnya dan mingguan hr Haba rakyat Aceh juga di teropong barat com, dan suara Nesia com saat ini, sejak berdiri nya kantor PWI Aceh Tenggara bersama almarhum 🙏opung tambunan dan almarhum Jamidin hamdani.dll nya.

Dalam perjalan beliau ini anak ada 5, 2 putra dan 3 putri ini dan tertua mengalami depresi gangguan jiwa 18 an tahun sehingga terjadi sang isteri mengindap sakit gula hingga mengalami rusak mata di bawa ke rumah sakit pertama bunda Sumut Medan namun tidak berhasil meski obat medis dan kampung, katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu perjalan terus berlalu anak nya 2 orang dapat tiket undangan ke mhs UIN Banda Aceh dengan jurusan sejarah kebudayaan Islam satu menyelesaikan pendidikan nya dan saat ini mengabdi di ponpes almarhum ustad abbas Aswaliyah perapat hulu.dengan 3.6 bulan ia menghabiskan mata kuliyah dan 4 tahun mendapat gelar S.Humnya. dan selain itu saat ini adik nya bernama putri Bainah Desky juga di semester 7 tengah penelitian serta pengajuan judul seminar skripsinya dan mata kuliyah mau habis rata rata nilai nya kata sang putri nilai A.namun karena orang tua di hadapi berbagai masalah uang gaji sudah di hibah kan ke Bank Aceh buat perobatan Abang dan mamak terpaksa terus bermain di dunia jurnalis dan kebetulan di ASN kominfo Aceh Tenggara ujar Sadikin .
Selanjutnya anak paling kecil saat ini sudah keluar dari ponpes Darul Qur’an sudah Hafizh 10 lebih kini bersama kakak juga keluar dari ponpes Darul Hufazh dan bersekolah di Man negeri 1.kuta cane.
Oleh karena saat ini nyonya sadikin SH Siti Aisyah Sinaga sudah lama terkena sakit gula dan mata buta kini mengalami jatuh menurut keterangan isteri nya di kamar mandi dan kamar tamu mengakibatkan bagian paha patah kata dokter Kutacane, dan lutut biasa saja akan tetapi bengkak seperti bengkak kaki gajah dan sakit luar biasa , namun setelah di rujuk ke rumah sakit mitra sejati Medan 4 bulan lalu tidak terlihat patah bahkan mereka tidak berhasil menemukan penyakitnya.
Selanjutnya lanjut Sadikin di bawa pulang lagi ke rumah sakit inaf H.sahudin Kutacane sempat koma beberapa jam hingga 5 jam dan setelah itu karena keterbatasan biaya semua biaya gaji hingga pensiun di ambil buat biaya anak nya baik rumah sakit Jaenal abidin. Banda Aceh dan rumah sakit jiwa Medan Simalingkar kini pasrah obat kampung dan obat seadanya dari rumah sakit umum Kutacane ucap sadikin dengan pasrah.
Dalam terakhir 4 bulan parah ini sempat curhat kepada teman sejawat di rumah bundar perbatasan Kutacane agar meminum obat Artana dan direbus urat (BHS alas -ke ririk) buah rimbang urat nya di rebus kini di hari 3 hari ini kaki mengecil sakitnya kurang tapi tak bisa lagi bergerak makan tidak mau hingga badan nya tinggal tulang terlihat.
Oleh karena itu kata salah satu anggota PWI PK syeh katakan Minggu 23 Oktober 2022 sebut beliau besok Senen siap Zuhur bapak Mapolres mulia beserta jajaran mitra terbaik kita PWI akan besuk salah anggota keluarga PWI Senen ke Pedesi ucap syeh nama panggilan nya itu menulis di media Waspada terbitan media nasional tersebut akan berikan motifasi kepada keluarga rekan kita sakit menahun tersebut ucap syeh mengakhiri komentar nya itu.(RED)