Kasus Penganiayaan Balita di Jaksel, Polisi: Pelaku Kesal Korban Menangis

- Redaksi

Rabu, 7 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suaranesia.com, Jakarta – Polisi menangkap pelaku penganiayaan balita perempuan di apartemen kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Pelaku yang diamankan merupakan pacar ibu korban berinisial YA (31).

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan pelaku tega menganiaya korban lantaran kesal tak berhenti menangis. YA membenturkan kepala balita tersebut ke dinding.

“YA merasa kesal, korban menangis karena melepaskan popok atau pampers dengan cara yang tidak baik. Akhirnya korban sempat terbentur kepalanya di dinding kamar mandi,” jelas Ade Ary, Selasa (6/12/2022).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ade Ary, korban juga dilempar ke arah kasur oleh YA dan mendarat di lantai. Kemudian, karena korban masih menangis diinjak kaki kirinya dan diangkat lalu dijatuhkan untuk ketiga kalinya.

Baca Juga :  Polres Nias Gelar Do’a Bersama Untuk Aremania dan Sepakbola Indonesia

“Kemudian dalam posisi menangis, YA melanjutkan pembersihan kotorannya korban, karena korban masih terus menangis, YA merasa kesal dan menginjak kaki kiri korban,” papar Ade Ary.

“Kemudian oleh YA korban diangkat, dicoba untuk dibangunkan, dicoba ditenangkan, karena korban nangisnya makin kencang. Diangkat kemudian jatuh lagi untuk yang ketiga kalinya, mengenai kepala korban lagi,” sambungnya.

Ade Ary mengungkapkan pelaku YA kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Tria Dipa Fatmawati. Namun, nyawa korban tak tertolong dan meninggal di rumah sakit.

Baca Juga :  DPD Carateker Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Gunungsitoli Sumut Peduli Wujud Sosial Terhadap Sesama

“Di tubuh korban ditemukan tulang tengkorak bagian kiri ada retakan sepanjang 7,9 cm, kemudian di kaki kiri korban itu ada memar, kemudian pada otak besar korban terdapat pelebaran pembuluh darah atau pendarahan di bawah selaput otak,” tuturnya.

Atas perbuatannya, pelaku disangkakan dengan Pasal 76 juncto 80 ayat 3 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHP tentang secara sengaja menghilangkan nyawa subsider 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Ancamannya masing-masing 10 tahun, 15 tahun, dan 7 tahun. (Red)

Berita Terkait

[LIVE] Pembacaan Maulid Al-Habsyi, Tahlil & Doa Haul Abah Guru Sekumpul Tahun 2025
159 Rest Area Tersebar di Kalsel untuk Menjamu Jemaah Haul Guru Sekumpul ke-20 Tahun 2025
Sekitar 6 Juta Jemaah Datangi Haul Guru Sekumpul ke-20 Tahun 2025
[LIVE] Pantauan CCTV Haul Abah Guru Sekumpul ke-20 Tahun 2025
Review Lengkap Newsindonesia, Pilihan Tepat untuk Backlink Berkualitas
4 Macam Linux Yang Bisa Dicoba Pengguna
4 Cara Unduh Video Pinterest
4 Kegunaan Kamera Ultrawide Pada Gadget
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 5 Januari 2025 - 20:17 WIB

[LIVE] Pembacaan Maulid Al-Habsyi, Tahlil & Doa Haul Abah Guru Sekumpul Tahun 2025

Minggu, 5 Januari 2025 - 18:41 WIB

159 Rest Area Tersebar di Kalsel untuk Menjamu Jemaah Haul Guru Sekumpul ke-20 Tahun 2025

Minggu, 5 Januari 2025 - 10:09 WIB

Sekitar 6 Juta Jemaah Datangi Haul Guru Sekumpul ke-20 Tahun 2025

Minggu, 1 Desember 2024 - 14:47 WIB

Review Lengkap Newsindonesia, Pilihan Tepat untuk Backlink Berkualitas

Sabtu, 4 Mei 2024 - 05:57 WIB

4 Macam Linux Yang Bisa Dicoba Pengguna

Berita Terbaru