Suaranesia – Hampir 200.000 unit kendaraan – umumnya mobil listrik dan hybrid – dari merek ternama, seperti Hyundai, Kia, dan Honda tengah dirundung masalah dan kena recall di wilayah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Jumlah yang besar ini menimbulkan pertanyaan, apakah para pengguna mobil listrik dibayangi bahaya?
Berdasarkan keterangan komisi jalan raya Amerika Serikat atau NHTSA, tepatnya 198.371 mobil tengah direcall dan berada di bawah penyelidikan ketat.
Untuk Honda, beberapa model hybridnya mengalami masalah teknis tertentu yang menyebabkan kegagalan fungsi pengereman dan masalah keamanan serius lainnya. Masalah tersebut seringkali ditemukan pada Honda Insight model 2019 dan 2022, serta Honda Passport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
NHTSA melakukan penyelidikan awal terhadap beberapa model dari merek Jepang itu, menyusul adanya laporan masalah rem, yang disertai dengan tabrakan serta kebakaran. Komisi jalan raya tersebut memberikan detail bahwa insiden-insiden yang melibatkan beberapa model Honda itu juga mengakibatkan dua orang terluka.
Sistem rem darurat yang bekerja otomatis pada model-model Honda yang terindikasi malfungsi tentu dapat mengakibatkan kecelakaan dan risiko tabrakan. Sehingga, meningkatkan kemungkinan cidera dan kerusakan properti, berdasarkan keterangan NHTSA.
Merespon hal ini, Honda mengatakan bahwa akan mendukung investigasi yang dilakukan oleh NHTSA terkait masalah ini.
“Honda selalu berkomunikasi dengan komisi (NHTSA, red.) terkait masalah ini dan akan bekerja sama dalam proses investigase, sambil melanjutkan review internal terkait informasi yang tersedia,” kata Honda dalam sebuah pernyataan resminya.
Beranjak ke Korea Selatan, Hyundai dan Kia juga melakukan pemanggilan terhadap beberapa jenis mobil listriknya. Dengan rincian Kia sebanyak 56.016 unit dan Hyundai sebayak 113.000 unit. Khusus untuk Hyundai, kendala teknis ditemukan di lima model kendaraan listrik yang berbeda, termasuk seri Ioniq dan Genesis.
Kendala yang ditemukan pada mobil-mobil listrik mereka adalah kegagalan piranti lunak yang berhubungan dengan fungsi pengisian ulang. Malfungsi ini ditemukan di sebanyak 170.000 unit mobil listrik Kia dan Hyundai. Jumlah yang signifikan.
Kegagalan fungsi tersebut bisa menyebabkan kendaraan listrik tiba-tiba mogok saat berkendara. Tentunya, hal itu dapat meningkatkan risiko kecelakaan.