Suaranesia.com – Video perkelahian manusia silver yang selama ini ‘mengotori’ perempatan kota Jember, beredar secara masiv di group Whatsapp.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 2 detik, terlihat 2 manusia silver, dimana 1 diantaranya sedang baku hantam dengan seorang pria yang mengenakan jaket hitam.
Sedangkan 1 manusia silver lainnya, berusaha untuk menjelaskan kepada pria lain yang juga mengenakan jaket hitam, dalam video yang direkam oleh warga tersebut, juga terlihat seorang yang memakai baju badut, berusaha untuk melerainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah mengotori kota, membuat keributan lagi, ini harus ditindak dan ditertibkan secara tegas, tidak cukup hanya Satpol PP, Polisi juga harus turun tangan,” ujar salah satu satu pengguna jalan.
Informasi yang beredar, Video perkelahian manusia silver viral tersebut, terjadi pada Sabtu (5/5/2023) siang, di depan SMPN 2 Jember.
Dra. Edy B Susilo Plt. Kasatpol PP Pemkab Jember, saat dikonfirmasi media ini menyatakan, bahwa pihaknya sudah mengamankan pelaku yang sedang baku hantam, dan membawa ke kantor Satpol PP untuk ditipiring.
“Kami sudah sering melakukan operasi terhadap keberasaan peminta-mjnta di perempatan, termasuk manusia silver, tadi sore, sudah kami amankan untuk ditipiring, dan selanjutnya kami kirim ke Dinas Sosial untuk mendapat pembinaan,” ujar Edy.
Informasi lain juga menyebutkan, jika keberadaan manusia silver di aejumlah kota, termasuk di Jember, ada pihak yang mensponsori, terutama dalam menyediakan cat yang digunakan melukuri tubuhnya dengan cat warna sikver.
Sementata Luqman Helmi, Kepala Dinas Sosial Pemkab Jember, dikonfirmasi ditempat terpisah menyatakan, bahwa keberadaan manusia silver di Kabupaten Jember, memang ada yang mengkoordinir, dan berkelompok.
“Dulu pernah ada yang diamankan dan dibawa ke sini, mereka berkelkmpok, kalau gak salah ada 4 kelompok, dan ada koordinatornya yang sempat dibawa kesini (Dinsos), saat kami tanya, mereka bukan warga Jember, tapi dari Jawa Barat,” ujar Helmi.
Bahkan Helmi menyebutkan, jika manusia silverbyang sempat diamankan di Dinsos, adanyang kabur dengan merusak plafon. “Saat dibwa kesini, malam harinya kabur, merusak plafon, kita sendiri tidak bisa berbuat banyak, karena sanksinya hanya tipiring,” pungkasnya.