Kutacane, SuaraNesia.com — Aktivis pegiat LSM, masyarakat Aceh Tenggara, mendesak pihak dinas Pariwisata Kepemudaan, dan Olah Raga daerah setempat, agar segera membenahi objek wisata yang selama ini menjadi tujuan wisatawan lokal, dan luar daerah di bumi tanah Alas ini seperti wisata air terjun 7 tingkat Jambur latong Aceh Tenggara beserta objek favorit lainnya.
Pada suasana desakan tersebut muncul akibat terjadinya kerusakan akses jalan, serta fasilitas lainnya di beberapa objek wisata di Aceh Tenggara yang kondisinya mulai memprihatinkan, hingga berimbas pada menurunnya minat wisatawan berkunjung ke beberapa objek wisata di bumi sepakat segenep tanah Alas ini.
Salah satu aktivis tokoh LSM Aceh Tenggara ini yaitu Arafiq Beruh , juga tokoh pemuda di Kutacane mengaku, enggan berkunjung ke beberapa objek wisata favorit warga Aceh Tenggara, di karenakan selain kurangnya perawatan dari Dinas terkait, dan jalan menuju objek wisata lokal juga terbilang buruk,serta menyusul nya masih akses jalan ke beberapa lokasi favorit termasuk jalanya licin curah, katanya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu di sisi pemandangan alam pada beberapa objek wisata sangat indah, serta menarik untuk dikunjungi, apalagi objek wisata yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, selain sejuk,dan asri, pemandangan alamnya juga sangat mempesona di hiasi air terjun, lembah, gunung nan hijau, dan menggiurkan sungai Alas maupun sungai lainnya yang bersumber dari hutan TNGL, serta kekayaan flora, dan fauna yang terbilang lengkap.ujarnya.
Tabah warga lainnnya tak mau di publikasi jati dirinya itu, objek wisata Bustanul Arifin pemandangan alamnya sangat indah, dan menarik, bahkan sangat cocok untuk lokasi wisata keluarga, namun karena buruknya kondisi jalan menuju vila tersebut, warga akhirnya enggan berkunjung.
Kendati lebih kurang jarak dari jalan nasional menuju Vila Bustanil Arifin hanya 250 meter, namun karena jalan rabat beton menuju lokasi telah hancur dan rusak, apalagi jalannya curam, dan sempit serta dipenuhi tanjakan yang rawan menyebabkan terjadinya laka lantas, cetus warga lain itu menambahkan.
Oleh karena itu, ujar Sopian, warga Agara lainnya, karena kurangnya perawatan dan minimnya perhatian dari dinas Pariwisata Agara, objek wisata Vila Bustanil Arifin jadi kusam, dan tak terawat, padahal beberapa tahun lalu ada proyek rehab yang masuk ke objek wisata tersebut. Namun, baru satu tahun berlalu proyek tersebut telah rusak kembali,serta mengakibatkan objek tersebut kurang diminati warga.
Lebih lanjut dalam situasi objek wisata ini seharusnya, selain memperbaiki beberapa kamar penginapan di vila yang mulai rusak karena di makan usia, ditambah daya voltase atau arus listrik yang sangat lemah dan membuat cahaya listrik redup, ke depannya, untuk menambah keindahan objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan manca negara tersebut, sudah saatnya Kadis Pariwisata dan pihak Pemkab membangun dan menata taman bunga di sekitar lokasi, agar kondisinya tidak seperti saat ini, ” banyak bangunan, dan sarana yang rusak di vila tersebut dan penataan pun terlihat sangat minim,” ujar warga Agara lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Agara, Bakri Saputra kepada wartawan ,Senin (12/9) membenarkan banyaknya akses jalan menuju objek wisata andalan yang rusak hingga mengakibatkan warga enggan berkunjung, mulai dari jalan ke Vila Bustanil Arifin Ketambe, Pantai Timur desa Tiger Miko, Pantai Goyang Mama’s Baru, Air Terjun jambur Latong Kecamatan Deleng Pokhkisen dan objek wisata favorit lainnya.
Lebih lanjut ucap kadis Parpora Aceh Tenggara,, untuk tahun 2022 ini, sedang dibangun jalan menuju objek wisata Jambur Latong, juga untuk tahun 2023 akan datang, akan diperbaiki atau di aspal lagi akses jalan menuju objek wisata Pantai Goyang, jalan menuju Vila Bustanil Arifin yang telah rusak ditambah pembangunan taman di dekat vila untuk memperindah objek wisata yang sering di kunjungi wisatawan manca negara tersebut,”papar Bakri Saputra lewat hpnya itu (Sadikin)