Suaranesia.com, Jakarta– Kapolres Metro Jakarta Selatan (Kombes. Pol. Ade Ary Syam) mengungkap kasus penganiayaan balita (G) dipicu kekesalan pelaku (YA) lantaran korban tak berhenti menangis. Ia menyebut kepala korban sempat terbentur tiga kali sebelum tewas.
“Kemudian (YA) merasa kesal sambil dibersihkan BAB-nya, korban menangis karena melepaskan popok atau pampers dengan cara yang tidak baik. Akhirnya korban sempat terbentur kepalanya di dinding kamar mandi,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, korban juga dilempar ke arah kasur oleh (YA) dan mendarat di lantai. Kemudian, karena korban masih menangis diinjak kaki kirinya dan diangkat lalu dijatuhkan untuk ketiga kalinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemudian dalam posisi menangis, YA melanjutkan pembersihan kotorannya korban, karena korban masih terus menangis, YA merasa kesal dan menginjak kaki kiri korban,” tuturnya.
“Kemudian oleh YA korban diangkat, dicoba untuk dibangunkan, dicoba ditenangkan, karena korban nangisnya makin kencang. Diangkat kemudian jatuh lagi untuk yang ketiga kalinya, mengenai kepala korban lagi,” pungkasnya.(red)