Suaranesia.com,GAYO LUES | Jabatan Bupati Gayo Lues yang saat ini dipegang oleh HM Amru tinggal menghitung hari, sejumlah nama mencuat kepermukaan dan jadi perbincangan hangat diberbagai kalangan.
Untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut kriteria apakah kira kira yang layak dan memenuhi persyaratan menjadi orang nomor satu di negeri seribu bukit ini.
Berikut beberapa pendapat tokoh muda, aktifis dan warga masyarakat di Kafe DJ pada audiensi bertajuk Tolak PJ Bupati Dari Luar Daerah, Minggu (21/08/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jack Gayo, dalam pendapatnya mengatakan, poin utama yang bisa menjabat PJ Bupati Gayo Lues adalah orang yang sangat mengerti dan memahami keadaan daerah, mengetahui setiap kelemahan serta mampu mengatasi berbagai konflik internal dan external yang kemungkinan akan terjadi.
Hal senada juga disampaikan oleh Muslim B, pria berdarah asli Kutelintang ini sangat berharap PJ Bupati yang akan mengisi kekosongan adalah seorang pemimpin yang memiliki rasa, dalam artian mampu menjadi pengayom bagi seluruh masyarakat Gayo Lues, “jangan seperti yang sudah sudah ujar Muslim”.
Sementara Ricky Udayara menjelaskan secara spesifik, dia meyakini kriteria yang wajib menjadi perhatian adalah orang Gayo Lues yang memiliki kualifikasi dan persyaratan sesuai dengan peraturan dan perundang undangan, berdomisili dan mengerti tentang budaya serta adat istiadat, dalam artian mekanisme atau aturan main pengangkatannya sesuai UU Pilkada, transparan, akuntabel, melibatkan publik, “pemerintah perlu memastikan bahwa Pj yang ditunjuk mampu melepaskan diri dari kepentingan politik tertentu” jelas Rykie.
Tak jauh beda, Azman Prima, aktivis muda ini lebih menekankan perlunya PJ Bupati Gayo Lues wajib putra daerah adalah karena mengingat situasi pembangunan, ekonomi serta hal hal yg bersifat krusial pasca pandemi,
juga yang menjadi pertimbangan bahwa apabila Pj Bupati berasal dari Gayo Lues dan berkedudukan di Gayo Lues lebih kurang nya dia paham tentang gejolak situasi yang ada, juga mungkin dapat menuntaskan program dan janji politik Bupati sebelumnya, “perlu jadi bahan pertimbangan bahwa apabila Pj Bupati berasal dari kaum Bumi Putra maka Penjabat tersebut dapat membangun komunikasi yang apik sehingga membuat tatanan birokrasi juga aman dan nyaman” ujar Prima sembari menambahkan terkait hal hal yang akan menyentuh kepentingan politik itu jadi hal yang wajar, karena sejati nya putra daerah tidak akan melukai daerah nya, “cam kan itu” tegas Prima.
Hal senada juga disampaikan oleh Aramiko, dalam kontek kekinian sebut Aramiko, alangkah baiknya PJ Bupati berasal dari Gayo Lues dan berdomisili di Kabupaten Gayo Lues.
Dimatanya, masih banyak putra daerah yang memiliki kualifikasi mumpuni yang mampu menjalankan roda pemerintahan yang mengerti budaya serta adat istiadat Gayo Lues. Selain itu dianggap sebagai penetralisir kepentingan pihak pihak tertentu, hal ini juga bisa dianggap sebagai antisipasi terjadinya konflik kepentingan terkait pemilihan Penjabat, apalagi menjelang tahun politik, ini cukup rentan sekali, sebut Miko.
Yang lebih menohok justru muncul dari Abdi Whinargayo, penyair muda ini melontarkan kekecewaannya dalam lantunan syair. Anak muda kelahiran tahun 90-an ini menyentil dan merasa kecewa dengan sikap beberapa rekan yang dianggap tidak dewasa. Dia menganalogikan kegiatan ini dengan syair burung pipit, “walapun hanya segelintir tapi telah mencoba untuk menyampaikan keinginan hati, yang mungkin juga tak begitu mewakili, tetapi setidaknya telah berani menyampaikan keinginan dan menunjukkan sikap, bahwa dirumah ini masih ada yang ingin dan mampu untuk berdiskusi. Demikian Abdi Whinargayo. (Abdi)