Suaranesia.com, Palembang,- Aliansi Mahasiswa Sumsel untuk NTB Menyikapi persoalan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang terletak di daerah Sumbawa, yang di gelar di Jalan Jendral Sudirman, Jumat (23/12/2022).
Menyikapi persoalan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang terletak di daerah Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu tambang terbesar Nomor 2 di Indonesia setelah Freeport.
Aset bangsa yang seharusnya ikut andil dalam kesejahteraan rakyat melalui Negara khususnya pada warga lokal Nusa Tenggara Barat tapi malah berbanding terbalik dari harapan semua itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagaimana tidak, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) ini membuang limbah merkuri sebesar 14 Ton per hari ke laut di daerah Nusa Tenggara Barat. Walhasil daripada limbah merkuri tersebut membuat kerusakan pada biota laut, kemudian yang lebih parahnya lagi menyulitkan nelayan untuk mencari ikan karena harus lebih jauh berlayar dalam mencari ikan hingga ke samudera Australia.
Tidak sampai disitu, persoalan dana CSR sebesar Rp.120 Milyar yang tidak jelas kemana arahnya dimana seharusnya bisa saja dana CSR tersebut di alokasikan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kemudian yang paling krusial persoalan pembatasan hak untuk berserikat yang sebagaimana sudah jelas itu melanggar UUD 1945 yang termaktub dalam pasal 28E ayat 3 yang berbunyi setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, upah dan jam kerja yang tidak sesuai sampai menimbulkan korban jiwa yang artinya SOP keselamatan kerja atau K3 tidak di terapkan dengan baik oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Secara histori dari tahun 2018 warga lokal Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat sudah melakukan perlawanan saat PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) hingga di akuisisi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Sejak saat itulah pergerakan perlawanan sudah di kibarkan dan perjuangan masih berlanjut hingga saat ini dalam memperjuangkan hak-hak atas hidup layak namun hingga perlawanan yang berujung pada pendirian posko mogok makan di kantor Komnas HAM, Jakarta masih juga di indahkan.
Saat ini sudah berjalan selama 11 hari aksi mogok makan dimana dari 17 kawan juang Pemuda dan Mahasiswa Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang sedang berjuang Di Kantor Komnas HAM untuk menuntut keadilan yang seadil-adilnya pada negara. Saat ini, Minggu, 18/12. 2 peserta yang melakukan mogok makan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) karena kondisinya yang memburuk dan lainnya sudah tidak berdaya.
Dengan adanya kedzoliman yang telah dilakukan oleh PT. Amman Mineral Nusa Tenggara atas kebijakan-kebijakan yang kontradiktif dengan Konstitusi Negara dalam asas Hak Asasi Manusia (HAM) dan Ketenagakerjaan yang berdampak pada nasib hajat orang banyak.
Dengan ini kami dari Aliansi Mahasiswa Sumatera Selatan. Mendukung penuh aksi mogok makan kawan juang Pemuda dan Mahasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB) di Komnas HAM akan melakukan aksi solidaritas.
Dan menuntut terhadap Negara dan komnas ham dengan tuntutan Usut Tuntas Korban jiwa dan hilang nya buruh PT AMNT, Transfaransi dana CSR, Copot Jajaran Direktur PT. Amman Mineral dan Menolak Keras pembungkaman dan pembatasan buruh untuk berserikat, serta Tutup PT.Amman Mineral.( Ocha )