Suaranesia – Dalam ajang World Intelligent Connected Vehicle Conference September 2023 lalu di Tiongkok menunjukan adanya tren baru yang disukai oleh para pelanggan mobil pintar. Tren tersebut tidak lain adalah kendaraan pintar yang terkoneksi dengan internet.
Hal ini sebenarnya sudah diprediksi oleh berbagai kalangan mengingat teknologi mobil pintar yang semakin berkembang serta fenomena IoT alias Internet of Things yang membuat hampir semua perangkat teknologi saling terhubung dengan internet.
Dengan tren ini diharapkan biaya transportasi akan semakin berkurang, efisiensi lalu lintas meningkat, transportasi lebih fleksibel, dan keselamatan pengendara yang semakin meningkat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Transformasi industri otomotif yang semula fokus pada mesin berbahan bakar minyak kini sudah mulai beralih ke baterai dan teknologi pendukungnya. Bahkan, produsen-produsen mobil mewah seperti BMW pun mulai melirik pasar mobil pintar bertenaga listrik.
Menariknya, tidak hanya perusahaan otomotif saja yang ingin mengambil ceruk pasar mobil pintar saja namun perusahaan-perusahaan teknologi juga mulai berlomba-lomba menangkap peluang tersebut.
Salah satunya adalah GeForce NOW yang merupakan bagian dari perusahaan Nvidia. Perusahaan tersebut tampaknya mencoba hadir di beberapa mobil pintar yang terhubung ke internet.
Sementara itu, raksasa teknologi terkemuka Google dikabarkan sudah mengenalkan software terbaru yang mampu meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengemudi mobil pintar.
Jika dilihat lebih dekat, perusahaan-perusahaan di atas sebenarnya bukanlah perusahaan yang serius mengembangan mobil pintar di awal-awal kemunculannya.
Selama ini pasar industri tersebut sudah lebih dulu menjadi “lahan basah” bagi para industri otomotif asal Tiongkok, Korea Selatan, serta Tesla dari Amerika Serikat. Hal tersebut tentu dikarenakan selama ini Tiongkok menjadi pasar utama mobil pintar bertenaga listrik berkat dukungan penuh dari pemerintah setempat.
Tahun 2022 lalu saja diperkirakan sekitar 7 juta kendaraan baru dilengkapi dengan teknologi mobil pintar yang terhubung ke internet. Bahkan, menurut Kementrian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok, penetrasinya lumayan besar yaitu mencapai 34,9%. Sementara itu di awal tahun 2023 lalu jumlahnya meningkat menjadi 42,4%.
Sungguh pencapaian luar biasa untuk teknologi mobil pintar yang notabene termasuk baru muncul di industri otomotif global. Lalu, bagaimana dengan perusahaan otomotif terkemuka lain? Dan apakah perusahaan teknologi raksasa mulai serius ikut menggarap mobil pintar? Kita tunggu saja kelanjutannya.