Suaranesia – Menjalani diet tidak semata-mata hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan tapi juga untuk menjaga kesehatan melalui pola makan. Bahkan saat berpuasa pun, masih bisa melakukan diet untuk mengontrol jumlah lemak dalam tubuh. Namun, sayangnya banyak orang yang melakukan diet tanpa konsultasi lebih dulu dengan dokter sehingga justru bisa membahayakan.
Selama ini diet identik dengan menekan atau mengurangi jumlah makanan atau kalori yang dikonsumsi. Hal inilah yang membuat banyak orang menghindari berbagai makanan “berat” yang dianggap tinggi kalori seperti gorengan.
Lalu, sebenarnya apakah gorengan sendiri termasuk junk food versi lokal ? Atau bolehkah makan gorengan meski sedang menjalani diet?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirilis oleh Detik, Dr. Yohan Saputra memiliki jawaban untuk kedua pertanyaan di atas. Menurutnya mengonsumsi gorengan sebenarnya sah-sah saja asalkan tidak berlebihan alias membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi.
Perlu dipahami jika tidak semua makanan yang dianggap berlemak bisa membuat berat badan naik karena lemak makanan tersebut tidak sepenuhnya menjadi lemak di tubuh.
Gorengan sendiri sebenarnya bisa dikatakan sebagai makanan yang tinggi kalori namun miskin kandungan gizi penting. Artinya, kalori yang dimiliki gorengan tidak sepadan dengan gizi yang dimilikinya sehingga perlu dibatasi secara ketat terutama jika sedang diet.
Jumlah kalori gorengan yang dimakan sebaiknya tidak lebih dari 150 kkal per sajian atau setara dengan 2 potong gorengan. Jumlah tersebut sudah memenuhi 14-17% kalori harian yang dibutuhkan saat diet.
Meski begitu, jumlah kalori tersebut bisa dikurangi dengan penggunaan tepung tanpa gluten yang rendah kalori, mengurangi jumlah minyak goreng yang digunakan serta memangkas lama waktu penggorengan. Dengan cara-cara tersebut, kalori di tiap gorengan bisa ditekan signifikan.
Konsep utama diet adalah defisit kalori. Artinya kalori yang digunakan sehari-hari harus lebih banyak dibandingkan kalori yang masuk. Oleh karena itu, gorengan disarankan dikonsumsi sebagai cemilan saja alias bukan sebagai pelengkap makanan berat.
Agar diet lebih optimal selain menjaga pola makan, melakukan aktivitas fisik secara rutin juga efektif untuk menurunkan berat badan. Aktivitas yang dimaksud tidak harus olahraga berat yang menguras tenaga tapi juga aktivitas ringan yang bisa dilakukan sehari-hari seperti jalan kaki atau senam ringan.